Rejeki Anak

Teman, kata yang kenal saya adalah wanita yang nekat dan ngeyel kalo belom ada bukti atau kena batunya, salah satunya saya ga percaya mitos " Tiap Anak Ada Rejekinya Masing-masing " apalagi sama " Banyak Anak Banyak Rejeki" apalagi kalo inget biaya nge-gedein anak sama uang sekolah. Semua mesti ada alasannya.

Pada saat sebelum hamil, hamil, dan akan melahirkan , saya dan jul memiliki permasalahan keuangan yang cukup pelik. Dan sebagai Mentri keuangan keluarga saya stress berat! mangkanya waktu tau hamil, saya sempat depresi. Apalagi pada kehamilan bulan ke-8 suami sempat kecelakaan yang menyebabkan tangannya patah. Dan yang namanya sekedar patah tulang, biayanya BUESARR sekali, itu pun masih untung tidak perlu operasi.

Tapi ternyata bener loh yang namanya rejeki anak! order photo booth berdatangan bukan kepalang, lukisan saya yang masuk 30 besar lomba lukis, dan promosi kerja Jul. Datangnya setelah anak lahir dan begitu bertubi-tubi. Saya kini mengerti konsep 'Anugrah' (diberikan kepada orang tidak layak secara cuma-cuma) , tidak semua hal mesti bisa dijelaskan dan ada alasannya. juga Google bukan satu-satunya tempat mencari jawaban ( menghindari kecenderungan saya untuk mengkultuskan google sebagai sumber jawaban dari semua pertanyaan hehehe).