Monday 21 October 2013

Que-Sera-Sera

Hari itu saya sedang mengandung Zippori sekitar 2 bulanan, masih shock dan masih baru belajar menerima bahwa saya sedang hamil, tapi perasaan yang paling dominan adalah rasa takut, ya rasa takut cemas luar biasa, karena saya takut 'ada yang salah dengan anak saya',
karena saya merasa Zippo ada karena ketidak sengajaan, morning sickness 3 bulan pertama yang membuat saya menolak makan dan minum sama sekali sehingga menurut dokter, janin saya tampak mengerut karena kekurangan cairan untuk berenang, sehingga saya merasa gagal merawat sang janin, dan saya takut anak saya tidak 'sempurna' dan ketidak siapan memiliki anak secara mental,materiil, dan spiritual. Membuat saya mengalami paranoid.

Saat Julius mengajak saya mengunjungi mertua, saya duduk menonton tv sendirian di ruang tamu. Siaran kali itu menampilkan cuplikan sebuah iklan asuransi jiwa yang menampilkan sekumpulan anak sekolah yang memiliki keterbatasan fisik,
mereka berdiri di panggung entah untuk acara apa sambil bernyanyi que sera sera bersama untuk para ibu mereka. Saat anak-anak mereka bernyanyi, para ibu menyaksikan dengan seksama , sebagian tersenyum, sebagian menitikan air mata.

Arti dari kata que sera sera, menurut lagunya adalah: what ever will be , will be , kalau diterjemahkan: yang akan terjadi, terjadilah.

Dan disana terbukakanlah mata hati dan pikiran saya, betapa egoisnya saya mengharapkan 'kesempurnaan' menurut rancangan saya yang jelas-jelas tidak sempurna, lagian apakan kesempurnaan itu sendiri? Maka bagaimanapun rupa Zippo saat dia lahir, apapun masalah keuangan, pola pengasuhan, jadi apa dia nanti, maka dia adalah yang terbaik untuk saya, begitu pun sebaliknya saya adalah yang terbaik untuk Zippo. Apapun yang terjadi di depan sana entah ringan atau berat, yang pasti kami akan diberi kemampuan untuk menghadapinya bersama. Que sera sera.

Nah,sekitar 1 minggu yang lalu, anak saya Zippo, tiba-tiba seperti melafalkan 1 lagu yang saya tidak mengenalnya, ternyata dia melagukan 'que sera sera', sepertinya laci memori tentang saya menyanyikan lagu itu terbuka, padahal saya sudah sangat jarang menyanyikannya, karena dari lahir, kalau Zippo gelisah mau tidur, lalu dinyanyikan lagu bukannya tambah tenang tapi malah tambah rewel (padahal suara saya dan Jules, sebagai jebolan paduan suara, ga jelek jelek amat deh :p). Dan akhirnya saya pun kapok dan menghapus impian romantis menyanyikan anak sampai ia tertidur.

Nah, Berikut cuplikan lagu que sera sera yang dinyanyikan Zippo bersama saya.
Dipersembahkan untuk para ibu muda yang baru insyaf seperti saya dan sebagai pengingat betapa diberkahinya saya .


"Sudah besar mau jadi apa, dik?"

Masa kecil hingga remaja saya tidak begitu mengesankan, bahkan cukup traumatis. Semenjak kecil saya dititipkan pada kakek dan nenek atau bersama pembantu selama ayah-ibu bekerja, sehingga saya tidak terlalu dekat dengan orang tua terutama ibu saya.
Ibu saya bukan sosok yang mampu mengekpresikan rasa cintanya dengan mudah. Sehingga saya jarang diajak mengobrol apalagi dipeluk dan mungkin karena lelah bekerja diapun mudah marah, kesalahan kecil yang saya buat kadang memicu ledakan amarahnya yang tak dapat dia kontrol, tak jarang sabetan sapu lidi mendarat di kaki.
Mungkin dia pikir itu cara terbaik untuk mendisiplinkan anaknya yang sedang senang mengeksplorasi apapun dan mungkin itupun yang dia alami saat dia kecil.
Tumbuh besar saya selalu diceritakan ibu, betapa dia hanya satu dari segelintir karyawan yang berkelamin wanita dengan mayoritas lelaki di kantor, mampu berkeliling dunia dan menginap di hotel besar dengan di biayai perusahannya bahkan ia telah membiayai orang tuanya yang bangkrut semenjak sangat muda.

Dan sayapun tumbuh menjadi anak yang mandiri, dingin, ambisius, dan keras hati. Saat kecil saya tidak suka bermain dengan anak lain termasuk dengan adik kalau dipaksakan pasti ujungnya berkelahi, saya jarang menangis, pantang menyerah, tapi sensitif dan nekat. Saya selalu gelisah jika berhadapan dengan lingkungan dan komunitas yang baru, saya takut tertolak dan bersosialisasi sungguh tidak nyaman, tapi sisi nekat saya mendorong untuk masuk saja karena takut dinilai orang kuper (kurang pergaulan), yah saya selalu ingin terlihat baik.

Suatu kali saya dan Julius -sewaktu masih pacaran- berbincang di mobil sambil menunggu lampu merah . Sekilas kami melihat seorang ayah membonceng anaknya yang masih kecil naik motor, lalu kami membayang-bayangkan apa yang akan kami lakukan bila kami telah memiliki anak.
Sungguh menarik, betapa Julius menantikan saat dia bercengkrama dengan sang anak, berkeliling kota sambil menceritakan sejarah tentang bangunan-bangunan kunonya.
Sedangkan saya langsung membayangkan bahwa anak saya akan menjadi anak yang sukses, anak yang tahu dan mampu mengejar mimpinya, mungkin dia berdiri di sebuah mimbar dan menginspirasi banyak orang atau sibuk berkeliling dunia.

Disana ada suatu jeda,jeda yang membuat saya tersadar, bahwa saya melihat keengganan saya untuk menjalin koneksi dengan sang anak. Saya tidak tahu harus mengobrol apa! Saya melewati masa kecilnya dan yang saya lihat hanya target dan ambisi saya untuk menjadikan dia seorang Bos, inspirator, atau orang yang berpengaruh. Seketika saya sadar dan sedih betapa sepertinya saya hanya menjadi sama dengan sosok yang selama ini saya hindari, tidak saya kenal,membuat saya gelisah, bahkan kadang saya benci.

Dua tahun 1 bulan lalu, Zippori hadir dan saya pun bertekad untuk belajar membangun hubungan dengan sang anak , berusaha mengenal dan menerimanya apa adanya, belajar untuk menyayanginya, meminta maaf jika salah, memuji jika dia berprilaku baik, mengapresiasi karyanya, memberi waktu untuk medengar celotehnya dan bermain dengannya dengan sungguh-sungguh, tak perduli betapa konyol prilaku saya asal membuat dia tersenyum, membiarkan rumah berantakan asalkan Zippo dapat menyalurkan ide-idenya yang kadang tak saya mengerti.
Bayangan dia menjadi pempimpin dunia, berdiri di mimbar atau sedang mempresentasikan idenya di negara antah berantah saya singkirkan dulu, saya berkali menyadarkan diri bahwa nantipun sang anak ini akan menjadi seorang pemimpin, minimalnya dia akan menjadi pemimpin dirinya sendiri.
Entah dia sukses atau tidak, bisa keliling dunia atau tidak, memenangkan sesuatu atau tidak, kaya atau tidak, dikenal atau tidak. Yang penting dia menjadi orang yang baik ,tidak pernah merugikan orang lain, berempati pada kesusahan orang lain dan dapat menikmati hidup nya dengan bahagia dari apa yang dia punya.

Untuk apa menjadi pemimpin dunia tapi berprilaku curang, tidak punya hati nurani, korupsi, mementingkan dirinya sendiri, atau lebih parahnya adalah menjadi boneka untuk menyenangkan orang lain .

 Leadership is action, not position. -Donald.H.Mcgannon 

Friday 20 September 2013

Zippori and the numbers

"eight!"
Zippori sungguh tergila-gila dengan angka, bukan berarti sekarang dia mampu berhitung tapi dia menganggap hal yang paling menarik dan menyenangkan di dunia sekarang ini adalah angka-angka . Dia bisa berkeliling rumah sambil memegang angka tertentu lalu menyanyikannya serta menari hingga hampir satu jam. Baru melek dari bangun tidur dia minta main 123, siang hari minta 123, kalau disuru tidur dia merengek minta main 123, mengigau pun 123.
Kalau main di luar rumah dia akan "membaca" angka rumah dan angka plat nomer mobil juga motor. Kadang dia juga suka menyambungkan bentuk tertentu dengan angka. Seperti motif glassbox dia lihat sebagai angka delapan, main block mau dia bentuk jadi angka-angka.dll.
mau tidur 123

Baru bangun tidur siang 123

Tidur sama papi Jul 123

pengalih perhatian motah di mobil

Perkenalan dia dengan angka pasti bukan tiba-tiba seperti bintang jatuh dari langit. Saya memang sengaja memperkenalkannya sebagai pengganti tokoh-tokoh kartun yang menjadi teman bermainnya. Karena saya pikir angka-angka bisa lebih netral karakternya daripada tokoh tertentu.Sama sekali bukan ingin menjadikan dia ahli matematika, ataupun mampu mengejar kakak kelas dia di sekolah pada materi matetamtika, i'm so whatever about it.

Awal terjadinya adalah saat saya mengajak dia mencoret-coret buku. Saya kemudian berpikir,"mau gambar apa ya?", saya enggan menggambarkan suatu objek karena  takut dia meniru apa yang saya gambar dan menghalangi proses kreatif dia, lalu saya pikir angka adalah objek yg netral. Semenjak itu Zippo selalu meminta dituliskam angka-angka yang dia sebutkan. Bahkan dia tidak perduli akan apa yang sedang saya kerjakan, entah saya sedang menyapu, mengepel, menyetrika, mendisain,atau memasak (ibu-ibu pisan), dia akan menarik entah baju atau tangan saya untuk duduk dan menggambar angka-angka tersebut.

Diteruskan dengan potongan vidio lagu tentang angka "Charlie and the numbers" di baby tv, "Counting to four" oleh Feist di sesamme street
Charlie and the numbers
 Counting to four by Feist
Numtums

cuplikan klip "Numtums" di Cbebies, game angka di Android. Membuat dia semakin tergila-gila pada angka.

Dan batita kalau sudah menynyi ituuuuuu terus diulang-ulang hingga satu rumah hapal lagunya, termasuk tante dan kakeknya.



Kadang orang yang melihat Zippo berhitung suka bertanya, "Zippo sudah sekolah?Hebat ya sudah bisa berhitung". Mungkin mereka heran melihat anak belum 2 tahun sudah mampu "membaca" angka dengan akurat. Sebenarnya saya tidak begitu bangga-bangga amat melihat "kemampuan" Zippo , karena sesungguhnya hal tentang angka ini hanya pengisi waktu luang supaya saya tidak mati gaya dalam mengajak bermain Zippo dan menstimulus syaraf dan otaknya, kebetulan Zippo sangat amat menyukainya. Dan saya yakin tidak hanya Zippo yang mampu bersahabat dengan angka, tapi anak yang lain pun mampu, atau kalau pun tidak mungkin mereka menyukai hal positif yang lainnya. Hanya saja orang tua harus lebih jeli dan kreatif membuat aktifitas dengan si kecilnya.

Betul,Yah? Betul,Bun?

Note:
1. Dalam bermain angka saya memang menyebutkan nama angka dengan benar, tapi apabila dia menyebutkan dengan salah maka saya biarkan, tetapi kemudian saya menyebutkan kembali angka yang benarnya. saya tidak pernah mengatakan bahwa dia salah atau memarahinya. Saya anggap bermain angka bukan belajar tetapi seperti bermain puzzle.

2.Saya mengenalkan angka dalam bahasa Inggris, tapi tanpa disangka dia mampu menyebutkan angka dalam bahasa Indonesia pula, sepertinya tante dan neneknya yang mengajarkan

3. Mainan pula dapat mengenalkan angka dan huruf pada anak, Zippo pun "tiba-tiba" bisa mengenal warna tanpa saya ajari dari mainan kadonya.




So, let's have fun Moms and dads

Tuesday 17 September 2013

Makan, nak?

Untuk sebagian batita, perihal 'makan' mungkin bukan suatu hal yang sulit dilakukan,
tapi bagi sebagian BUESAR, hal ini bisa membuat ibu sang anak jedot - jedotin kepalanya ke tembok.


Masa bulan madu MPASI, Zippo makan Brokoli
Nah, kebetulan Zippo termasuk yang ke-2. Sebelum makan saya selalu berdoa dulu supaya dia mau makan banyak tanpa drama sebelumnya.(FYI: Padahal semenjak Zippo MPASI pertama kali 6 bulan saya sudah mencekoki dia sayur dan memakai cara makan Baby Lead Weaning untuk mencuci otak nya agar tidak pilih pilih makanan, well, unfortunately, it's failed when he hit 1 year old.)


Zippo before 1 year old ate a tomato
Sebagian batita  mungkin memang memiliki siklus makan lahap yang tidak tentu. Kadang mereka makan satu jenis makanan saangaaat banyak, tapi kemudian tidak mau menyentuhnya sama sekali.

Nah sekarang kami sedang berjuang dengan sikap Zippo yang menolak makan apapun kecuali nasi putih, dia tidak mau makan sayur, buah, protein, terutama daging merah dan turunannya semacam baso, burger, daging giling, korned, sosis, dll, dia juga tidak suka makan berkuah, kalau kita paksa makan dengan menyuapinya dia akan menepis tangan kami atau sekalipun makanan berhasil masuk ke mulutnya maka dia akan melepehnya. Piuh... baru kerasa deh beratnya jadi orang tua.


Nah berikut cara2 yang sudah kami coba untuk membuat dia makan:

1. Tidak memberikan dia snack.
2. Tidak memberikan Zippo susu lebih dari 2 kali 200ml.
3. Membiarkan dia makan sendiri
4. Dan cara yang paling saya hindari adalah memberi makan Zippo depan televisi, dimana kadang kala dia tetap menolak makan dan melepehnya. Tapi ini adalah cara terakhir sebelum akhirnya saya menghentikan pertarungan makan tersebut.

Oya akhir-akhir ini Zippo mengejutkan saya hingga bersimbah air mata buaya (lebaynya). Karena pada saat  dia ditawari 1 buah apel merah bulat dia menanggapinya dengan sangat bersemangat dan memakannya hingga lebih dari setengah buah. Padahal seperti yang sudah saya ceritakan, dia juga sedang anti dengan buah, nah ini tumben sekali dia makan bersama dengan kulitnya.

Ternyata ini akibat dari living books yang dia tonton, ada cerita buaya yang ingin makan apel kemudian bersin karena ada semut di atasnya, lalu ada cerita putri salju yang menggigit buah apel, dan huruf A yang selalu diidentikan dengan Apel. Mungkin dia jadi penasaran, kok semua suka makan apel ya? semenjak hari itu hampir tiap hari dia makan setengah buah apel . Dan semenjak itu pula pup nya menjadi lebih lancar dan tidak keras.
Crayon ditangan kanan, Apel di tangan kiri
Oya , kemarin ini juga suatu keajaiban terjadi, Zippo mau makan buncis goreng tepung dan udang telur asin buatan adik saya Belinda, padahal sebelumnya dia tidak mau sama sekali.  Sepertinya cita rasa dia mulai berkembang sehingga mau menerima rasa baru. Pada saat itu saya memang belum memberi Zippo makan apapun dan waktu sudah menunjukan pk 09.30 pagi. Jadi memang sedang mulai lapar ya perutnya.

Dan salah satu trik saya agar Zippo mau makan sesuatu (biasanya buah) adalah dengan melakukan cheers! yaitu seperti menubrukan makanan yang saya dan Zippo pegang lalu  memakannya berbarengan. Biasanya saya menggunakan pisang, atau lontong, pokonya makanan yang bisa dipegang. Untuk pisang biasanya dia bisa habis 2 buah. 

Ide lain datang dari seorang teman yang memiliki fabulous, fearless, social butterfly girl bernama Chloe dan dia sendiri sang Urban, Idealistic Mama bernama jeng Mirna, punya ide cemerlang, menggulung isi makanan dengan rumput laut lembaran hingga berbentuk Sushi, dan itu adalah salah satu sukses terbesar! Pernah saat Zippo menolak makan, lalu saya suguhi sushi berisi nasi, ketimun, dan keju, dia makan lahap sekali.

Sebenarnya menurut pengalaman kunci membuat anak makan adalah kesabaran (lagi lagi kesabaran :p) dan kreativitas. Dan jangan langsung mencap anak kita susah makan, tetap semangat dan beriman pada yang kuasa bahwa hari itu anak kita akan makan (hehehe...). Tiap menghadapi jam makan anak coba untuk melupakan drama anak tidak mau makan sebelumnya, supaya selain anak tidak trauma, orang tua juga tidak trauma memberi makan anaknya.
(FYI: Zippo mulai makan lebih banyak  dan teratur semenjak dia lulus ASI 18 bulan )


Btw berikut makanan favorit Zippo yang jaraaang sekali ditolak, mungkin bisa jadi ide untuk orang tua lain yang senasib sepenanggungan dengan saya :D :
1. Nasi kuning / uduk ( Kata Zippo: Aci Uning)
2. Nasi dan telur orak arik (yang sudah diselundupkan keju dan sayur,kata Zippo: Telun  )
3. Nasi dan ayam mba Eli
4. Mie
5. Siomay
6. Hakau
7. Ikan Nila goreng ( menu kalau ke food court Citylink mall Bandung)
8. Bandros
9. Bala-bala
10. Ubi Cilembu
11. Jagung (direbus, dibakar)
12. Pop corn ( yang ini bisa belingsatan kalo lihat pop corn sudah dimasukan dalam baskom, kuncian deh biar dia bisa anteng. Dia bilangnya POPON)


Buah favorit: Lengkeng, Leci, Konyal, ceri, anggur

Minuman favorit: air putih, teh tawar (kalo manis ga usah ditanya lah ya),susu, yakult, Yoghurt .

Sampai saat ini saya masih melarang Zippo makan kerupuk, agar-agar bungkus, mie instan dan permen , juga minum minuman manis (walaupun entah apa yang terjadi kalau sedang dititipkan di rumah mama dan mertua, uhuk uhuk, yea at least we stick to our rule).


Ok deh, kalau ada yang punya ide lain kabari ya!

Thursday 8 August 2013

Liburan kemana ya ? Edisi ke Babakan Siliwangi, Lembang

Wah Liburan! Waktu yang paling saya tunggu-tunggu nih. Setelah sehari-hari saya berjibaku berdua dengan sang Zippori , dan selama itu pula saya merancangkan kegiatan saat Jules di rumah.

Dan rencana saya yang selalu terngiang-ngiang adalah pergi ke Cihideung, Lembang, membeli tanaman untuk menghias taman kecil kami. Lalu mengajak main Zippo ke Rumah makan Sindang Reret Lembang, tempat bermain paling luas dan keren, seingat saya hehehe.... soalnya terakhir kali saya kesana mungkin sekitar SD kelas 6.

Kami pilih pergi ke Lembang waktu masih masa puasa Ramadhan karena kebetulan kami bukan muslim. Jalanan lengang tanpa antri sama sekali padahal arah Bandung - Lembang - Bandung adalah jalur yang biasanya super padat.

Di Cihideung kami membeli rumput gajah 18 ikat, setara dengan 3 m2. Seikat dihargai Rp. 2.500,- berarti Rp. 45.000,- kami tawar Rp. 40.000,- dan berhasil.

Perjalanan kami lanjutkan ke Lembang. Mengandalkan memori masa kecil dan terimakasih pada lalu lintas  yang lancar, kami akhirnya sampai dengan selamat (piuhh) di lokasi.

The Entrance
Ternyata Restoran sudah mengalami beberapa renovasi dan pengembangan. Parkir masih luas dan bersih, taman bermain terawat dan indah. Disana ditambahkan wahana petualangan atau outbound dan dibangun hotel dan villa dengan disain modern. Tapi yang paling mengejutkan saya adalah  renovasi toilet di restoran menjadi lebih terang, modern, dan bersih. Padahal di ingatan saya toilet disana kesannya gelap dan kumuh. Thank's God

Waktu kami tiba hujan mulai turun rintik-rintik. Lalu kami memutuskan untuk makan siang di restaurant bernuansa sunda. Memboyong anak yang sedang malas makan dan terlanjur bersemangat bermain seluncuran agak-agak malapetaka. But the show must go on. Kami memilih saung lesehan untuk bersantap supaya lebih santai. Berikut rekapan menu yang kami pesan:

Nasi 2 porsi Rp.13.000,-
1 potong ayam bakar Rp. 18.000,-
1 potong ayam goreng sindang reret Rp.18.000.-
1 porsi karedok Rp.14.000.-
1 porsi cah kangkung Rp.17.000.-
1 porsi jambal roti Rp.10.0000-
1 porsi  sambal dadak Rp.4.750.-
1 porsi jengkol goreng Rp. 14.000.-

Total: Rp. 108.750.- + tax 10% : Rp. 119.625.-

The Restaurant
Harga dan rasa berbanding lurus, enak dan cocok sekali dangan hawa pegunungan, sesuai perkiraan, yang kurang cocok. ya itu dia, anak 'motah' (tidak mau tenang), dan menolak makan, padahal orang tuannya sudah 'ngacai' ( mengeluarkan air liur) melihat makanan yang dipesan. Jadilah kami makan sambil berkejar-kejaran. Dan ternyata kami tidak sendiri, di saung tetanggapun ada anak lebih besar dari Zippo sedikit, juga tidak mau makan, tapi orang tuanya cerdik, yaitu dengan menjejali anak mereka dengan kerupuk supaya tidak berkeliaran, dimana saya paling anti kasih anak kerupuk. Kalau ada teman, handai taulan, pemirsa yang punya usulan bagaimana menjinakkan anak seperti ini kabari saya yaaaa!

untuk sementara solusi saya adalah merayunya dengan merelakan dia mengobrak-abrik isi dompet sambil dia disuapi (yang adalah bukan pilihan saya juga :p ). Tapi daripada di perjalanan dia kelaparan lalu  rewel dan kami menjejali Zippo dengan snack dan susu, jadilah saya suapi dia. Susah yaaaa jadi orang tua idealis!!!!!

The Spacious Playground
The Double Giant Slider
Setelah makan kami mengajak Zippo ke taman bermain lagi, kebetulan hujan sudah reda. Zippo sedang tergila-gila dengan seluncuran, dia main seluncuran raksasa yang tinggi sekali sekitar 10 kali lebih! dan saat kami ajak dia pulang, dia masih merengek dan mengamuk tidak mau pulang. Oh My!





Sebetulnya area bermain masih luas, ada taman outbond, kereta api mini, dll yang tidak kami kunjungi. Sindang Reret sepertinya sekarang tidak seterkenal dulu, apa lagi kini telah banyak area bermain anak di Bandung yang jaraknyapun tidak sejauh Sindang Reret, seperti: Kampung Gajah, Rumah Sosis, Kampung baso, Trans Studio, Fun Station, Waterpark, The Ranch, Floating Market, Rumah Strawberry, dll. Persaingan Bisnis memang kejam ya.Tapi Sindang Reret bisa jadi salah satu alternatif pilihan liburan yang asyik. Saya pribadi masih ingin mengunjungi restaurant ini.
The Map
Add caption
Dari Sindang Reret, sembari pulang, demi kepentingan nostalgia, kami mampir di saung yang berjualan jangung dan ketan bakar di pinggir jalan. Karena saya dan Zippo penggila jagung, sedang Jules memesan ketan bakar.
harga Ketan dan Jagung Bakar: @ Rp. 5000,-, jadi Total kami bayar Rp.15.000,- dan Rp.2000,- untuk Segelas Ale-ale yang Zippo pecahkan (ck ck ck)
Before Ale-ale incident


The View from saung

Duo Corny Monsters


We had soooo much fun, Jadi, kenapa harus selalu ke mall?







Friday 15 February 2013

My dear 16 m 3 w baby Zip

My dear baby sekarang sudah 16 bulan, kalo kata orang,"waaahh ga kerasa ya udah gede lagi!". Kalo buat aku jawabannya ,"....", alias kerasa bangeeeeetttt.

But aniwey baswey (don't u dare to translate it :D),

If you want to see a miracle, have a baby!
If you want to experience a miracle,
Have a baby!

Zip sekarang :

Motorik kasar:
baru mulai jalan sendiri,mulai bisa belok belok keluar masuk kamar, bisa berdiri sendiri dari duduk terus jalan,
Tapi masih seneng ngerangkak

Memang kl dibandingin anak lain zip 'keliatan' telat, tapi kl dr milestone jatah dia untuk belajar jalan secara natural masih 2 bulan.
Terus terang aku sih ga pernah iri sama anak yg jalannya lebih cepat, karena aku percaya, he is ready when he is ready, It just a matter of time.

Jadi ya bu ibu, selama masih sesuai sama milestone, jangan galau dulu, mungkin mereka lagi berkembang di sisi yang lain.

Makan:
makan sudah 3x sehari, makanan favoritnya: rumput laut panggang, ranginang, kuaci, nasi kuning,tempe goreng,salak,anggur,jeruk,dukuh.

Minuman favoritnya masih air putih sama susu :P

Sayuran tentu bukan makanan favorit anak2 tapi aku paksa dia makan sih, jadinya dia terbiasa makan sayur.

Dia paling sering aku kasih makan ikan goreng,telur,ayam dan tumis sayur.

Dari lahir sampe sekarang dia paling ogah makan daging sapi, dulu zip seneng banget makan yogurt plain, apapun asal dicelupin ke yogurt pasti mangap, sekarang sih mingkem.

Oya zip sampe sekarang belum makan kerupuk aci, permen, coklat. Tapi somehow dia tau kalo itu enak banget. (-_-)"

Mengenai program makan BLW (baby lead weaning) selama dia MPASI (6 bln-1 tahun) yang aku rasa:
1. Mau makan sayur
2. Motorik halus terasah ( zip udah bisa makan pakai sedok atau garpu sendiri dan minum dari gelas tanpa tumpah)
3. Bisa makan sendiri
4. Makan nasi dr 10 bulan
5. Tau kapan dia lapar dan kenyang (kl lapar dia bilang," mam..mam", kalo kenyang dia bilang "(u) dah!"

Tapi dia kadang suka palsu jg sih bilang 'udah' nya, jadi aku suka coba tetep suapin sampai jatah yg seharusnya habis, kalo dia bener-bener kenyang dia bakal lepeh makanannya

Social skill:

Awalnya kalo ketemu orang dia malu-malu, nemplok sama mamanya, fyi dia ga suka suara yg terlalu keras, dia bisa nangis susah brenti, seruan macam: "horeee!!".
Tapi sekarang dia lebih supel

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Tuesday 15 January 2013

ZIPPORI

Kami beri nama anak kami Zippori, Zippori Jules lengkapnya, dia lahir 21 September 2011, di hari dan waktu yang tidak kami sangka-sangka.

Nama Zippori kami ambil dari bahasa ibrani: Tzippori, Diocesaraea dan Saffuriya atau sepphoris adalah nama tempat dimana ayah dan ibu Maria ibu Yesus tinggal, Jules sendiri nama gaulnya Julius (ceritanya biar nanti punya semacam marga yang hits getoh,apasih ini).Yak,kembali ke nama Zippori, Zippori terletak diatas bukit, di tengah Gallilea. Tempat warisan arsitektur yang dipengaruhi oleh pengaruh banyak kebudayaan,yaitu Assyrian, Hellenistic, Judean, Babylonian, Roman, Byzantine, Islamic, Crusader, Arabic dan Ottoman.
Zippori berasal dari kata 'tsippor', yang berarti burung, mungkin karena letak daerah tesebut yang berada diatas bukit.

Diperuntukan sebagai tempat pemerintahan, politik,keagamaan, dan kebudayaan. Lantainya terbuat dari mosaic. Salah satu karya mosaic nya yang terkenal berjudul "Mona Lisa of the Galilee" itu mosaicnya di lantai loh! Bung nona dan nyonya,

Nah di Alkitab, matius 5:14 mencatat, Yesus pernah berkotbah menjadikan kota Zippori perumpamaan:
"Kamu adalah terang dunia, kota yang terletak diatas gunung tidak akan tersembunyi"
Alkisah "kota terang di atas gunung" itu adalah Zippori. Mungkin kaya dago gitu kali ya, jadi yang daerah yang dibawah bisa liat kerlap-kerlip di atas gunung.
Singkat kata nama Zippori adalah doa kami untuk sang nanda, semoga menjadi terang untuk generasinya, memiliki cita rasa seni tinggi (tapi ga usah sampai kuliah seni murni ya nak), mengepakan sayap ke berbagai penjuru dunia.

Oya panggilan Zippo jg selalu menjadi kontroversi. Bukan berarti kami ingin anak kami menjadi perokok. Tapi kan pematik tidak harus digunakan untuk menyalakan rokok, bisa untuk bakar kayu, nyalain petromax, nyalain oven,dll.
Intinya Zippo itu dibuat untuk menyempurnakan korek api yang mudah mati jika terkena angin. Oleh karena itu semboyan Zippo: " Stay Lit in The Harsh Weather"
Nah sekarang tinggal. Orang tuanya mewujudkan doa kami.
Semoga berhasil ya kami,doakan kami yaaa...
Amin,amin,amin.